13 November 2007

MANFAAT PENGGUNAAN BUKU AJAR

Mulai semester ganjil tahun akademik 2007/2008 ini, saya menggunakan penuh bantuan buku ajar dalam menyampaikan materi kuliah. Dengan bantuan PT Integrate Quality (IQ) beberapa buku ajar mata kuliah yang saya ajarkan dapat diterbitkan. Sebetulnya buku ajar ini telah dirintis semester lalu, sewaktu menyampaikan mata kuliah dan tugas Kerja Proyek Pelaksanaan.
Setelah mengikuti pelatihan penggunaan buku ajar beberapa bulan yang lalu (kegiatan P3AI PNJ) dengan Narasumber Prof. Dr. Suminar dari IPB, dijelaskan betapa membantunya buku ajar itu jika ditulis dengan benar.dan penampilan yang menarik!
Penggunaan buku ajar dalam kuliah sungguh sangat terasa, khususnya untuk materi kuliah teori seperti manajemen. Manfaat yang saya dapat antara lain:
Untuk Mata Kuliah Manajemen Konstruksi I :
• Dapat mempercepat pemberian materi, mahasiswa tidak usah mencatat, Cukup memperhatikan hal-hal penting yang diajarkan dosen.
• Mahasiswa dapat membaca materi yang akan diajarkan lebih awal, dan menambahkan catatan ringkas yang dianggap perlu.
• Dosen lebih banyak waktu untuk berdiskusi membahas persoalan actual yang berkembang dalam manajemen konstruksi. Mahasiswa diberi kesempatan lebih banyak mengemukakan pendapat tentang suatu kasus yang merupakan aplikasi dari teori yang diajarkan. Secara kelompok mahasiswa dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan PowerPoint sebagai latihan tampil di depan umum. Latihan presentasi merupakan hal yang wajib bagi mahasiswa untuk dapat mengembangkan dirinya menghadapi tuntutan pekerjaannya kelak.
• Dalam buku ajar, dapat juga di sisipkan latihan-latihan yang harus dikerjakan mahasiswa. Jawabannya dapat dikumpulkan untuk tugas harian guna menambah nilai selain midtest dan final test.
• Dosen tidak akan kekurangan waktu mengajar, walaupun mungkin waktu mengajarnya libur hari besar. Diberlakukannya kurikulum berbasis Kompetensi Industri di Jurusan Teknik Sipil 3-4 tahun lalu menjadikan Manajemen Konstruksi (MK) I mempunyai materi kuliah gabungan MK I dan MK II yang cukup banyak, sedangkan minggu efektif tetap. Belum lagi harus mengatur waktu dengan adanya Praktek Bengkel.
• Ke depan, jika semua kelas sudah menggunakan buku ajar, system evaluasinya juga dapat seragam. Dapat dibuat soal yang standar yang diambil dari buku ajar tersebut, sehingga penilaiannya lebih fair dan kemampuan mahasiswa dapat dibandingkan.
Untuk Mata kuliah Gambar Teknik:
• Selain hal tersebut di atas, mahasiswa mempunyai buku pegangan. Khusus Gambar Teknik I diperlukan banyak latihan ketrampilan gambar menggunakan tangan. Kadangkala teori yang disampaikan dosen belum dapat dipahami sepenuhnya, padahal seperti konsep pendidikan politeknik mahasiswa harus mengerjakan tugas di kampus. Dengan adanya buku ajar, jika tugas terpaksa harus dikerjakan di rumahpun, mahasiswa ada catatan petunjuk cara mengerjakannya.
• Buku tugas Gambar Teknikpun sangat membantu. Mahasiswa mempunyai kertas gambar yang standar, dan gambar yang dihasilkanpun dapat lebih baik.
Memang mahasiswa harus keluar uang untuk pengadaan buku ajar tersebut. Namun manfaatnya lebih besar. Bukankan mulai dari SD-SMA pun peserta didik sudah terbiasa menggunakan buku pelajaran cetak yang harganya ternyata sangat mahal? Betul? (prj)




Tidak ada komentar: