Prof (Em) Kamm mantan expert Pendidikan Politeknik 25 tahun yang lalu memberikan masukan dan penilaian terhadap Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dalam suatu seminar yang diadakan 29 November 2007. Seminar ini diselenggarakan dalam rangka 25 tahun PNJ atau Lustrum V. Kegiatan ini juga menghadirkan Ir. Hadiwaratama, sesepuh pendidikan kejuruan/ vokasi di Indonesia.
Menurut Prof. Kamm yang mengamati PNJ seminggu sebelum seminar, lingkungan politeknik tidak bersih/ kotor. Ini ditunjukkannya dengan foto banyak sampah berserakan di lingkungan gedung J yang diambilnya sebelum seminar. Renovasi/ perbaikan fisik PNJ yang dilakukan berantakan, ini ditunjukkannya dengan foto perbaikan lantai selasar yang dibuat sejadinya. Untung atap di atas atap sudah dibongkar. Jika tidak pastilah mendapat jepretan kameranya.
Mr Kamm demikian panggilan akrabnya juga menilai jam karet atau tidak tepat waktu masih menjadi budaya. Padahal menurutnya waktu adalah uang. Kegiatan pembelajaran bengkel dan laboratoriumpun tidak luput dari pengamatannya. Ia memotret mahasiswa yang sedang praktek drainase dan praktikum uji bahan. Pak Kamm menilai bahwa cara menjelaskan materi, cara praktek serta yang dipraktekkan mahasiswa teknik sipil PNJ sudah ketinggalan. Di era persaingan dan internasionalisasi pendidikan kini harusnya pengajar menguasai CAD menggunakan peralatan mengajar saat ini. Manajemen yang asal-asalan bukan merupakan gaya seorang ahli teknik. Ke depan Politeknik di Indonesia harus mengejar ketertinggalannya dari politeknik Negara lain. Buatlah program yang baik dan laksanakan dengan konsisten.
(prj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar